Trik Jitu Usaha Kuliner di Pasar Malam

Posting Komentar

By. TPj

 


Asalamualaikum Sobat Mikir sekalian, gimana kabarnya? Cakmin doakan sehat selalu sekeluarga (aamiin)

Tak terasa lebih dari 2 tahun cakmin merintis dan menjalankan usaha yang menggunakan pasar malam sebagai lahan untuk berdagang. Dari dua tahun tersebut, cakmin melihat ada pedagang yang sukses dan ada juga yang biasa saja hasilnya.

Dari pedagang-pedagang yang lapaknya sering terlihat ramai inilah cakmin mencoba merangkum untuk membuat rumusan tips dan trik. agar sobat mikir yang akan atau sedang menjalankan usaha di bidang kuliner dan menggunakan pasar malam sebagai tempat untuk berdagang dapat ikut ramai.

Produk yang Berkualitas

Hal ini adalah syarat utama, dalam menjalankan usaha menurut cakmin. Karena ketika kita menjalankan bisnis, bukan hanya berfikir hari ini bisa makan tetapi berkelanjutan. Sebagus apapun sebuah teknik pemasaran, jika produknya sendiri tidak sesuai dengan pasar yang dibidik. Maka tidak akan ada proses pengulangan pembelian (repreat order) dan kegiatan mereferensikan (word of mouth/getok tular) produk kita kepada orang lain.

Untuk mendapatkan produk yang berkualitas, hendaknya melakukan riset sebelum menjalankan usaha, diikuti dengan test produk yang sebaiknya menggunakan sampel yang mewakili pasar yang kita bidik nantinya.Tentunya tidak hanya karakteristik jenis orang yang melakukan tester saja yang perlu diperhatikan, namun juga tentang jumlah yang cukup.

Tips lainnya adalah, setelah kita rasa produkna sudah cukup. Boleh langsung dijalankan/dipasarkan, sambil terus mencari data tambahan untuk melengkapi kekurangan produk yang kedepan bisa lebih disempurnakan.

Merebut Perhatian (Atensi)

Sering kali, orang yang mengunjungi pasar malam adalah orang yang tidak memiliki list belanja. Karenanya orang seperti ini, mudah untuk ditawari produk. Termasuk cakmin yang senantiasa memberi penawaran kepada setiap orang yang lewat ketika memang sedang tidak melayani pembeli.

Untuk menarik perhatian, bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1) Audio, dengan kita menawarkan produk kita kepada orang yang lewat tentang keunggulan produk kita. Dengan begitu akan meningkatkan awareness mereka, setidaknya produk kita sudah diperhitungkan akan dibeli atau tidak. Hal ini jauh lebih baik karena menambah leads/calon pembeli daripada mereka hanya lewat di depan kita tanpa melakukan proses pertimbangan sama sekali.

2) Visual, hal ini bisa didapat dari desain booth yang eye catching yaitu dengan desain banner yang digunakan, jumlah dan tingkat terangnya lampu, serta pernak-pernik lain semisal wadah yang unik untuk menyimpan topping dan berwarna-warni.

3) Keunggulan kompetitif yang dikomunikasikan, mengkomunikasikannya bisa lewat audio seperti menyampaikan saat proses penawaran contoh “silahkan kak, es kepal lima ribu dapat 8 topping” atau visual yang dapat disampaikan lewat banner atau serupa contoh “10.000 dapat 3”

Atraksi

Setelah proses merebut atensi, umumnya pembeli akan menentukan membeli atau tidak. Jika membeli, disini juga ada faktor yang penting menurut cakmin yaitu atraksi. Dengan kita melakukan atraksi inilah membuat pembeli merasa bahwa produk ini lebih fresh.

Hal ini dapat terlihat jika kita membandingkan antara pedagang yang sudah siap semua produknya dan tinggal membungkus, dibandingkan dengan pedagang yang melakukan persiapan produk sebelum menyerahkannya kepada pembeli.

Namun jangan khawatir jika memang produk yang sobat jual adalah yang sudah jadi. Boleh produk sudah jadi, tetapi sisakan proses finishingnya saja. Semisal tinggal menambah topping yang bisa dipilih secara custom, atau seperti starbucks yang bisa menambah nama di cup yang dijual.

Walau sudah sempat disinggung sebelumnya, yang juga penting adalah paradigma pelanggan adalah unik dan ingin istimewa. Cara sederhananya adalah jika memiliki beberapa topping kita tinggal menanyai mau topping apa? Atau topping apa yang tidak disuka? Ingin ditulis apa di bagian ini kak? Dls.

Kecepatan Layanan

Jika kita mengingat pasar malam sangat terbatas dalam segi waktu, maka sebisa mungkin ktia sebagai penjual juga memanfaatkan momentum sebaik mungkin agar dapat melayani pembeli sebanyak-banyaknya. Memang booth yang terlihat ramai itu bagus karena membuat orang lain akan tertarik dan bertanya produk apa yang dijual. Namun hal ini juga negatif karena ada yang akhirnya mengurungkan niat untuk membeli karena panjangnya antrean yang harus ditunggu.

Di lain sisi, dari sudut pandang pembeli. Hal ini juga sangat diinginkan, mengingat umumnya booth tidak menyediakan tempat untuk duduk. Otomatis hal ini mengakibatkan ingin pesanan mereka segera selesai agar dapat dibawa pulang dan dimakan/diminum dengan nyaman.

Penutup

Itulah beberapa tips dan trik yang bisa cakmin rangkum selama 2 tahun menjalani usaha kuliner di pasar malam. Semoga dapat bermanfaat bagi sobat mikir sekalian yang sedang dan akan menjalankan model bisnis yang sama.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar