By. TPj
Sobat Mikir, Kamu pernah punya masalah ga? Sebentar-sebentar,
sadar ga kalau pertanyaan awal cakmin sebenernya pertanyaan aneh. Harusnya, pertanyaan
yang bener adalah : Kapan kamu terakhir ga punya masalah? Karena sejatinya, mulai
dari kita buka mata sampai kita tidur itu selalu ada masalah.
Bangun tidur kita harus berangkat sekolah atau kerja, itu
udah masalah. Biar nanti bisa maksimal pas kegiatan harus makan dulu itu juga bisa
jadi masalah. Bahkan kita kebelet kebelakangpun itu juga masalah.
Dan permasalahannya, ketika kita bertemu dengan kata masalah.
Seringkali kita takut sendiri, masalah dianggap sebagai suatu momok yang harus
dihindari. Keberadaannya dianggap sesuatu yang membuat seseorang merasa
tersiksa, tertekan, dan ter-ter lainnya. Hehe
Tapi yang tidak sering diketahui orang adalah, bahwa masalah
itu sangat besar kemungkinan bisa menjadi peluang, sehingga kita tidak perlu
takut dengannya. Oleh karenanya di konten kali ini, cakmin akan membagi tentang
bagaimana cara mengubah masalah menjadi peluang ala Tung Desem Waringin, salah
seorang pembicara terbaik versi majalah SWA.
Tung Desem Waringin |
Definisi Masalah
Sebelum masuk lebih jauh, yuk pahami dulu apa itu masalah.
Menurut KBBI masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan/dipecahkan.
Sedangkan dari Wikipedia masalah adalah keadaan yang
belum sesuai dengan harapan.
Dari definisi tersebut kita menemukan beberapa kata kunci yaitu : 1) harapan 2)
kondisi belum sesuai 3) pemecahan.
Sehingga dengan definisi di atas, selama manusia memiliki
harapan, tujuan atau kondisi ideal yang diinginkan. Tetapi realitanya mereka belum
di kondisi tersebut, itulah disebut dengan keadaan masalah. Tapi kita tidak
perlu khawatir sob, karena semua masalah selalu berdampingan dengan sebuah
pemecahan/solusi.
Cara Mengubah Masalah Menjadi Peluang
Sobat mikir ini merupakan hasil cakmin merangkum materi dari
pak Tung di dalam acara talkshow TDW Show di Radio SMART FM. Beliau mengungkapkan, mengapa
seringkali kita takut ketika bertemu masalah adalah karena pola berpikir
ditambah dengan fitrah manusia menginginkan bahagia, menghindari sengsara.
Sering kita berpikir bahwa, masalah adalah sesuatu yang
tidak menyenangkan, membuat sengsara, sehingga kita cenderung menghindarinya. Padahal
jika kita mampu untuk merubah cara pandang kita sedikit saja, masalah ini bisa loh
dijadikan sebuah peluang. Peluang yang tentunya dapat memberi manfaat bagi kita,
entah itu berupa perbaikan diri hingga keuntungan secara finansial.
Berikut tiga hal yang harus kita gunakan dalam memandang
sebuah masalah:
3.
Masalah
selalu memiliki pola
Tak lupa juga, ketika pola berpikir kita sudah benar dalam
memandang masalah dilanjutkan dengan cara
untuk merumuskan dan mencapai tujuan (dalam konteks ini adalah pemecahan
masalah atau pembuatan sistem perbaikan yang lebih baik).
Masalah adalah peluang
Sobat mikir, pernah ga mengetahui bahwa banyak hal di
sekitar kita baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Merupakan hasil pikir
manusia untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Contoh kecil yang bisa kita
angkat adalah HP, awalnya orang butuh komunikasi jarak jauh ketemulah telegram.
Telegram dirasa kurang lengkap karena hanya sedikit karakter,
muncullah telepon rumah. Telepon rumah dirasa kurang bisa digunakan untuk mobile
ditemukan telpon genggam generasi awal. Butuh hanya teks, untuk orang yang
sering mobile ditemukan Pager. Lalu muncul handphone, Radio, Televisi, Koran,
Komputer, Internet, Email, Sosial Media. Dan lain sebagainya sebut saja pasti
berhubungan dengan masalah dan solusi.
Bagi sebagian orang yang mampu melihat masalah adalah
peluang, permasalahan bukan hal yang menakutkan. Malah peluang untuk memberikan
solusi dan bahkan bisa menjadi keuntungan finansial atau peluang bisnis bagi
orang yang mampu memanfaatkannya.
Sehingga kedepan jangan takut lagi ya sob kalau bertemu
masalah, bisa jadi hal tersebut menjadi titik balik buat kita untuk membuat
karya yang dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Masalah adalah restu Tuhan
Loh kok bisa? Maksudnya gimana cakmin?
Jadi dalam penjelasannya pak Tung, Masalah adalah restu Tuhan
ini logikanya begini. Tuhan memberi kita masalah pasti ada maksud dibaliknya,
bener apa bener? Nah karena ini ada campur tangan Tuhan, sebagai manusia yang
memiliki iman kepada Tuhan. Tuhan bermaksud baik atau buruk ke kita? Otomatis maksudnya
baik dong.
Eh tapi masa maksud baiknya Tuhan dengan cara memiskinkan saya cakmin? Kemarin saya ditipu sebanyak 10 juta sama rekan kerja saya. Berarti baiknya tuhan adalah saya menjadi miskin?
Ya kalau kita fokusnya hanya di masalahnya, pikiran kita
akan fokus di hasil masalah. Padahal kalau mau memakai sudut pandang Tujuan
Tuhan Baik : dengan masalah kemarin, kedepan saya harus lebih berhati-hati ketika
melakukan proses kerjasama. Jadinya malah : untung kemarin baru ketipu 10 juta,
semoga dengan hati-hati kedepan, ketika usaha saya lebih besar jangan sampai
terulang lagi kejadian yang sama.
Oleh karena itu, selama kita menjaga pola berpikir Masalah
adalah restu Tuhan dan Tujuan Tuhan adalah baik bagi kita, agar kita
berkembang, menjadi lebih baik, menjadi lebih bermanfaat. Selama itu pula kita
selalu bisa melihat peluang dalam sebuah masalah.
Masalah selalu memiliki pola
Tahu ga sob, ketika kita mendapatkan permasalahan. Selalu ada
polanya. Dan jika kita mengulangi pola tersebut, maka kita akan mendapatkan masalah
yang sama.
Bingung ya? Begini-begini, misalnya ya ketemu masalah tidak
mencapai target di bulan ini. Dengan asumsi kita menggunakan strategi A dan
konteks internal dan eksternal A. Jika bulan depan kita tetap menggunakan
strategi A, niscaya kita akan bertemu dengan masalah yang sama untuk tidak dalam
mencapai target.
Pola inilah yang akan mempermudah kita untuk keluar dari
masalah. Mudahnya adalah :
Pahami pola sebelumnya, tinggal kita menggunakan pola yang berbeda dari sebelumnya
Mungkin kita akan tetap mengalami masalah, tapi bukan karena
hal yang sama sebelumnya, dan hal ini adalah sebuah perbaikan karena kita
menemukan 2 pola yang menimbulkan masalah dan tugas kitalah yang tidak mengulanginya
di kesempatan berikutnya.
Sebaliknya, jika kita menemukan pola untuk berhasil, tugas
kita untuk menjadikan pola ini untuk diulang lagi dalam menghindari masalah. Begitulah
cara kita untuk mengubah masalah menjadi peluang dengan memahami pola dari masalah.
Penutup
Sebagai makhluk hidup yang memiliki hasrat, sudah sewajarnya
manusia menghadapi masalah. Karena dari hasrat tersebut kita memiliki standar
yang dianggap baik ataupun ketika kita memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Dan posisi ketika standar atau tujuan belum tercapai adalah
masalah, walaupun belum keseluruhan cara, tetapi ketika kita memiliki pola
pikir yang benar untuk memandang sebuah masalah paling tidak kita sudah separuh
jalan untuk dapat mengubah masalah menjadi peluang.
Semoga konten ini bermanfaat buat sobat mikir sekalian, have
a beautifull day.
Posting Komentar
Posting Komentar