Seni dan Dakwah di Lagu H. Rhoma Irama

Posting Komentar

Penuh Makna, Cocok Sebagai Pengingat Tuhan

By. TPj

Seni dan Dakwah di Lagu H. Rhoma Irama

Assalammu'alaikum sobat mikir, gimana kabarnya? Cakmin doakan sehat selalu sekeluarga. Aamiin

Sobat, bagaimana ya kira-kira kalau milenial dihadapkan dengan kata dakwah? Apakah mendukung, sekadar menerima, atau bahkan menolak dan menganggap dakwah adalah sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman?

Pasti ada yang mendukung bahkan ada yang berperan aktif di kegiatan dakwah. Namun jika kita melihat budaya yang ada saat ini. Jumlah remaja yang memegang kuat dan mengamalkan nilai-nilai Islam akan kalah jumlah dengan remaja yang tidak menggunakan Islam sebagai landasan hidup. Atau sering disebut dengan Islam KTP, maksudnya adalah hanya KTP-nya saja yang Islam. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari menggunakan nilai-nilai (isme) selain Islam.

Menurut cakmin, hal ini menjadi PR bersama, tidak hanya tugas ulama saja. Tetapi kita juga bisa turut mengambil peran dalam melakukan proses dakwah di masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip Islam yang cakmin yakini adalah rahmatan lil alamin. Memberi manfaat bagi seluruh alam. Dimana cara yang cakmin gunakan untuk berdakwah adalah menggunakan media blog ini.

Namun kali ini cakmin ingin mengangkat tentang penggunaan seni dalam berdakwah. Salah satunya adalah H. Rhoma Irama, pemilik gelar Raja Dangdut ini telah sukses membawakan nilai-nilai Islam di dalam banyak karyanya. Tidak hanya di bidang tarik vokal, namun sederet film juga meramaikan kancah perfilman Indonesia di masanya.

Prinsip Berdakwah

Sobat mikir, jika kita ingin mengetahui bagaimana berdakwah yang seharusnya. Ustadz cakmin pernah menyampaikan sebuah surat di Al Qur’an

(QS Ibrahim : 14) Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.

Beliau (ustadz cakmin) menjelaskan maksud dari ayat di atas tidak hanya kita berdakwah menggunakan bahasa yang sama, melainkan ada pesan lebih dalam di dalamnaya. Dimana jika kita menggunakan pendekatan Ilmu Komunikasi hal ini akan bisa terlihat secara lebih menyeluruh apa maksud dari ayat di atas.

Bahwa ketika orang ingin berkomunikasi, ada pesan yang ingin disampaikan tetapi harus disesuaikan dengan segala asumsi yang melekat pada komunikan (lawan bicara). Tentunya tidak hanya sekadar bahasa apa yang digunakan, tetapi juga metode, media dan cara yang digunakan dalam mengemas sebuah gagasan untuk bisa diterima oleh komunikan. Sehingga pesan atau gagasan yang disampaikan bisa ditangkap dengan jelas dan harapannya komunikan bisa mengikuti maksud dari si pembawa pesan.

Dengan penjelasan di atas, sekarang lebih logis dikarenakan Allah tidak mengangkat seorang Rasul untuk gugur kewajiban dalam berdakwah, tetapi lebih utama adalah kesuksesan dalam mengantarkan umatnya menuju jalan yang benar yaitu dienul Islam.

Penggunaan Seni dalam Dakwah


Menurut cakmin, penggunaan seni dalam dunia dakwah pertama sudah mulai ada pada saat zaman Rasulullah SAW, khususnya pada kasus Adzan. Pada saat itu anak angkat Rasulullah, Bilal bin Rabah memiliki suara yang indah dengan suara indahnya untuk mengumandangkan Adzan baik untuk panggilan shalat maupun ketika ada kepentingan konsolidasi umat.

Di Indonesia sendiri, penggunaan seni dalam dakwah masa awal yang paling populer adalah Sunan Kalijaga. Karya beliau berupa Lagu seperti Lir-Ilir dan Tembang Rumekso Ing Wengi. Karya terkenal beliau lainnya adalah berdakwah menggunakan media wayang. Dengan media tersebut, beliau menyisipkan nilai-nilai Islam didalam cerita yang dibawakan agar bisa diambil hikmahnya oleh yang melihat untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Pada saat cakmin masih kecil, karya seni dari H. Rhoma Irama terkenal hingga cakmin bisa hafal dengan beberapa lirik dari lagu-lagu yang menjadi hits kala itu, bahkan masih terkenal hingga sekarang.

Biografi Singkat H. Rhoma Irama


Raden Haji Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir 11 Desember 1946) adalah seorang penyanyi, musikus, penulis lagu, produser dan aktor Indonesia keturunan Sunda.

Mulai akhir 1960-an, ia memulai karir musiknya sebagai Rhoma Irama sebagai bagian dari band pop Orkes Melayu Purnama, merintis beberapa elemen musik dangdut. Dia kemudian membentuk bandnya Soneta Group, mencapai banyak kesuksesan musik dengan gaya dangdut inovatif yang menggabungkan pengaruh Barat, Melayu, dan Bollywood.

Dari akhir 1970-an, ia mulai berubah menjadi gaya yang lebih berorientasi Islam, memimpin budaya musik populer yang saleh. Selama puncak ketenarannya di tahun 1970-an, ia dijuluki "Raja Dangdut" dengan Grup Soneta-nya.

Ia juga membangun karirnya di industri film. Ia juga aktif di arena politik, dengan riwayat bergabung dengan kampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Lagu-Lagu Terkenal dan Isinya

Bergadang (1973)

Begadang jangan begadang // Kalau tiada artinya // Begadang boleh saja // Kalau ada perlunya

Begadang jangan begadang // Kalau tiada artinya // Begadang boleh saja //Kalau ada perlunya

Kalau terlalu banyak begadang // Muka pucat karena darah berkurang // Bila sering kena angin malam // Segala penyakit akan mudah datang // Darilah itu sayangi badan // Jangan begadang setiap malam

Di Lagu ini, terasa pesan untuk muda-mudi kala itu (yang juga sampai saat ini) yang sering begadang tetapi tanpa ada manfaat yang jelas. Beberapa diantaranya berujung pada dunia malam yang identik dengan minuman keras bahkan obat terlarang.

Darah Muda (1975)

Darah muda darahnya para remaja // Yang selalu merasa gagah // Tak pernah mau mengalah // Masa muda masa yang berapi-api // Yang maunya menang sendiri // Walau salah tak peduli // Darah muda

Biasanya para remaja // Berpikirnya sekali saja // Tanpa menghiraukan akibatnya // Wahai kawan para remaja // Waspadalah dalam melangkah // Agar tidak menyesal akhirnya

Darah muda darahnya para remaja // Yang selalu merasa gagah // Tak pernah mau mengalah // Darah muda

Ketika cakmin mendengar lagu ini, memang sangat mencerminkan bagaimana cara berpikir remaja. Tetapi beliau ingin memberikan rem untuk tetap berpikir jernih agar tidak salah melangkah. Harapannya tidak terjerumus ke hal-hal negatif.

Judi (1989)

Judi (judi) // Menjanjikan kemenangan // Judi (judi) // Menjanjikan kekayaan // Bohong (bohong) // Kalaupun kau menang // Itu awal dari kekalahan // Bohong (bohong) // Kalaupun kau kaya // Itu awal dari kemiskinan

Judi (judi) // Meracuni kehidupan // Judi (judi) // Meracuni keimanan // Pasti (pasti) // Karena perjudian // Orang malas dibuai harapan // Pasti (pasti) // Karena perjudian // Perdukunan ramai menyesatkan

Yang beriman bisa jadi murtad // Apalagi yang awam // Yang menang bisa menjadi jahat // Apalagi yang kalah // Yang kaya bisa jadi melarat // Apalagi yang miskin // Yang senang bisa jadi sengsara // Apalagi yang susah // Uang judi najis tiada berkah

Uang yang pas-pasan // Karuan buat makan // Itu cara sehat // 'Tuk bisa bertahan // Uang yang pas-pasan // Karuan ditabungkan // Itu cara sehat // 'Tuk jadi hartawan

Apa pun nama dan bentuk judi // Semuanya perbuatan keji // Apa pun nama dan bentuk judi // Jangan dilakukan dan jauhi

Kalau lagu ini sangatlah jelas betapa beliau sangat anti perjudian. Dampak-dampak negatif dari judi juga banyak dijelaskan, sehingga ketika orang yang mendengarkan dan mengulang-ulang lagu ini diharapkan bisa menjauhi perjudian.

Sebenarnya masih banyak lagi lagu-lagu yang diciptakan oleh Raja Dangdut yang menyampaikan nilai-nilai Islam yang berdampak positif bagi masyarakat jika diterapkan. Semoga sobat mikir bisa mengambil makna yang tersirat dari lagu-lagu beliau.

Kelemahan Seni untuk Dakwah

Meskipun banyak manfaatnya, namun cakmin menemukan kekurangan jika kita hanya menggunakan seni untuk berdakwah. Objek dakwah hanya mengetahui sebatas pesan yang disampaikan di permukaan, namun pendasaran dari perilaku tersebut belum tersampaikan.

Padahal pendasaran inilah yang bisa membuat perilaku untuk tahan lama bahkan bisa menjadi kebiasaan.

Kelebihan Seni untuk Dakwah

Jika digunakan di awal, sangat membantu untuk menarik atensi dari objek dakwah agar mereka mau untuk melanjutkan dakwah ke tahap pemahaman secara menyeluruh tentang nilai yang sedang disampaikan.

Jika digunakan setelah kajian yang mendetail, maka seni ini dapat digunakan untuk menjaga konsistensi dari perubahan perilaku yang sedang dibentuk. Oleh karenanya seni dalam Dakwah bukannya tidak bermanfaat. Namun harus ada keseimbangan dengan dakwah formal agar tercipta sinergi dalam proses dakwah yang baik.

Penutup

Itulah analisa cakmin Seni dan Dakwah Islam di Lirik Lagu H. Rhoma Irama, dan bagaimana kita bisa menggunakannya untuk menjaga nilai-nilai Islam di tengah gempuran budaya kontra nilai Islam. Semoga setiap kita bisa menjaga keimanan dan mengamalkan Islam dengan sebaik-baiknya.

Kalau kamu sob, lagu favoritmu apa? Share di kolom komentar ya... Assalamu’alaikum.

Sumber:

wikipedia.com

lirik.id

Related Posts

Posting Komentar