Mempersiapkan Anak Sebagai SDM Unggul di Masyarakat
By. TPj
Sahabat mikir, anak yang sehat dan bahagia merupakan tujuan dari pengasuhan cakmin. Karena dengan anak yang cerdas dan bahagia anak akan lebih mudah dalam belajar dan bekerja.
Dengan begitu perkembangan anak bisa maksimal
dan akan menjadikan mereka SDM yang unggul, yang mampu untuk berkontribusi
secara maksimal di dalam pembangunan masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip
Islam yang cakmin pahami yaitu rahmatan lil alamin sebesar-besarnya bisa
bermanfaat bagi sekitar.
Tantangan Bagi Orang Tua
Permasalahannya seringkali kita terjebak
dalam pola asuh orang tua sebelumnya, menjadikan pengalaman kita sebagai konsep
pengasuhan yang sudah benar.
Padahal ilmu sudah banyak berkembang
termasuk ilmu dalam dunia parenting. Walaupun tidak ada dalam kurikulum sekolah,
ilmu tersebut idealnya wajib kita pelajari dan kita terapkan karena sangat
mudah diakses di era digital saat ini.
7 Prinsip Mendidik Anak Agar Cerdas dan Bahagia
Ibu Harus Bahagia
Ibu adalah orang yang utama di dalam sebuah
keluarga yang urusan kesehatan psikologis. Ketika ibu dalam kondisi depresi
atau stress hal ini akan berdampak kepada seluruh anggota keluarga utamanya
pada anak.
Bagi para suami seperti cakmin, ingatlah
untuk sering-sering membahagiakan istrimu sob. Sebelum dia mendapatkan kebahagiaan dari orang
lain, eh.
Maksudnya berdampak negatif pada seluruh
anggota keluarga, karena sekali istri ngambek. Semua urusan di rumah jadi kerasa
horor. Jadi sebelum mengurusi emosi dari anak kita kita harus menjaga baik-baik
emosi istri kita.
Mulai dari Emosi, baru Kognisi Anak
Masalahnya nih sob, ketika anak tertekan,
otomatis hal ini akan mengakibatkan anak itu stress. Anak menganggap belajar
itu sebuah paksaan, belajar itu seperti hukuman yang dampak akhirnya anak tidak
suka untuk belajar. Karena sudah melekat di otak anak bahwa belajar itu hal
yang tidak menyenangkan.
Jadi teringat dulu sekolah, ketika gurunya
sangat killer tidak bisa senyum, parahnya lagi pelajarannya Fisika. Materinya
berat ditambah dengan suasana yang tidak menyenangkan, fix tidak ada yang masuk.
Oleh karenanya kita sebagai orang tua harus
pintar-pintar mencari sela, bahkan cakmin untuk mengajari anak menggunakan
mainannya untuk media belajar. Ya karena anak cakmin masih umur 3 tahun ya
pengenalan warna dari mainan-mainannya pengenalan ini bentuk apa nama binatang
dan lain sebagainya.
Alhamdulillah hasilnya anak cakmin bisa
dibilang lebih luas pengetahuannya daripada anak seusianya ketika di kampung.
Hargai dan dukung rasa penasaran anak
Cakmin sudah sepakat sama istri, kalau anak
bertanya kita wajib menjawab bahkan ketika tidak tahu cukup dengan cara
menjawab yuk kita cari tahu dulu, Ayah juga belum tahu jawabannya. Dan benar, dampaknya adalah kita sebagai orang tua harus benar-benar ekstra sabar ketika
ditanya anak dengan pertanyaan yang berulang-ulang.
Tidak berhenti di situ seringkali kami juga
memberi stimulus dengan mempertanyakan realitas yang ada di sekitar itu namanya
apa? Lho kok bisa gitu? Warnanya apa? dan lain sebagainya. Sehingga anak terbiasa
untuk ingin tahu apa yang ada di sekitarnya.
Perbanyak Physical Touch
Dari ilmu psikologi, kulit merupakan otak
yang ada di luar. Sehingga ketika kita mengelus, mencium, dan memeluk anak akan
bertambah besar kepada tumbuh kembang otaknya.
Juga anak akan merasa disayangi dicintai
dan merasa aman karena seringnya kontak fisik yang diberikan oleh orang tua
kepada anak. Jadi sering-sering ya sob kita melakukan kontak fisik dengan anak
kita.
Manfaatkan Alat di Sekitar untuk Bermain
Seperti benang wol, kancing, daun, kertas, toples, dan lain sebagainya. Untuk ide-ide kreatif memanfaatkan barang dan bahan
di sekitar kita biasanya cak min menggunakan aplikasi Chai’s Play
yang bisa kita dapatkan di Playstore maupun AppStore.
Dengan asupan dari aplikasi ini, setiap
hari cakmin bisa mengajak bermain anak dengan bermacam jenis permainan, baik
yang menggunakan media sederhana maupun tanpa media. Sobat mikir juga bisa
mengakses konten premium dengan menggunakan koin, yang salah satunya bisa
didapat dengan cara memasukkan kode referal cakmin BF03F00E untuk mendapatkan
20 koin.
Bersikap Tegas Saat Melarang
Pasti ada masa tantrum ketika anak sangat
menginginkan satu hal tapi kita melarangnya. Idealnya mereka harus paham arti
kata tidak boleh, bahkan berkecil hati-pun bisa memiliki manfaat pada proses
tumbuh kembang kepribadiannya.
Namun sebagai catatan dalam prosesnya, kita
harus tetap menggunakan cara-cara yang baik artinya tidak membentak dan tidak
menggunakan kekerasan fisik. Percaya atau tidak, tanpa menggunakan itu semua
anak mampu memahami dan mampu untuk mengikuti instruksi yang kita sampaikan.
Bertahap dalam Meminta Anak Mengerjakan Tugas Rumah
Biasanya cakmin menggunakan trik
melakukannya bersama-sama untuk proses pembiasaan, misalnya mengajak anak untuk
menata mainan. "Ayo kita beresin mainan yuk biar rapi", dan cakmin juga ikut
membantu dalam proses menata mainan.
Dan percayalah, proses ini harus dilakukan
berulang kali karena kalau hanya satu sampai dua kali saja belum bisa menjadi
kebiasaan.
Jangan lupa, berikan apresiasi itu
pencapaian kecil maupun besar kepada anak agar anak memiliki rasa bangga ketika
bisa mengerjakan hal tersebut. Biasanya cakmin memberikan pujian "hebat" dan
mengajak toss, hal sekecil itu sudah bisa memberikan rasa bahagia bagi anak cakmin.
Penutup
Itulah 7 prinsip mendidik anak agar menjadi
cerdas dan bahagia. Dengan pengetahuan ini akhirnya justru lebih mengapresiasi
pendidikan yang dilakukan oleh orang tua cak min dulu, dimana informasi masih
sangat terbatas namun masih bisa menjadikan ketiga anaknya orang yang baik
Semoga kita generasi milenial bisa menjadi
lebih baik dalam menjadi orang tua untuk mendidik anak agar tercipta generasi
yang lebih baik lagi kedepannya. Kalau kamu bagaimana sob? Yuk diskusi di kolom
komentar.
Posting Komentar
Posting Komentar