Dahsyatnya Motivasi
By. TPj
Suatu hari, ada seorang anak yang menggambar di atas sebuah
kertas. Lalu dengan semangat anak tersebut berlari menuju ke ibunya. Anak
tersebut berkata “Ibu lihat ini, aku menggambar untuk ibu bagus nggak?” sambil
menyodorkan kertas yang hasil gambarnya“Oh ya sini ibu lihat, apa ini? Ini gambar
apa dinosaurus? Kok jelek? Ini apanya ini kepalanya? Oh mama kira ekornya, gambarmu
jelek banget nih besok-besok kalau gambar yang bagus dong”.
Dengan wajah yang muram si anak berjalan menuju ke suster, “Suster
aku habis gambar loh, bagus gak?” sambil menyerahkan hasil kertas gambarnya. Berbeda
dengan respon Ibunya, suster ini ternyata memberikan apresiasi yang cukup besar
kepada si anak. “Wah bagus sekali gambarnya, ini gambar apa? Oh dinosaurus ini kepalanya ya? Oh iya ini ada
matanya. Oh ini ekornya. Wah bagus ya di
belakang ada pohon-pohonnya besok buatin gambar yang bagus lagi ya?”
Dan ketika besok si anak menggambar lagi, kira-kira
diserahkan ke ibunya yang penuh dengan kritikan-kritikan atau kepada si suster yang memberi banyak apresiasi dan dorongan.
Tentunya si anak akan memberikan hasil gambarnya kepada yang memberikan apresiasi daripada kritikan kritikan.
Sebenarnya cerita di atas bisa kita gunakan pada berbagai peran
kita di masyarakat. Semisal ketika menjadi orang tua, apakah kita lebih
cenderung untuk merendahkan anak atau memberikan motivasi tambahan kepada anak
untuk menjadi lebih baik. Walaupun tujuannya sama tapi ketika caranya berbeda
hasilnya pun akan berbeda.
Ketika kita menjadi seorang pimpinan, entah itu di level
apapun, ketika kita memiliki bawahan. Apakah kita akan hanya sekedar fokus
untuk melakukan kritik tanpa ada apresiasi sama sekali? Bagaimana respon ketika
seseorang hanya diberikan kritik terus tanpa ada apresiasi sama sekali. Tentunya
tidak jauh berbeda seperti respon si si anak di cerita sebelumnya.
Sehingga, ketika kita menganggap bawahan kita seseorang itu
termotivasi bisa jadi penyebabnya bukan dari hanya dari mereka sendiri tapi
bisa jadi dari kita pun sama dengan jika kita menjadi orang tua dan anak kita
kurang motivasi untuk belajar, mungkin ada yang salah dengan cara kita dalam
membimbing mereka.
Semoga kita menjadi manusia yang lebih baik tiap harinya dan
memberikan manfaat bagi sekitar kita.
Posting Komentar
Posting Komentar